MADIUN, Abadinews.id - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, memberikan apresiasi kepada Polres Metro Tangerang Kota yang melibatkan tukang becak saat mendistribusikan bantuan sosial Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Menurut LaNyalla, dengan melibatkan komunitas masyarakat, tingkat kepedulian terhadap sesama akan semakin kuat.
Baca Juga: LaNyalla Dorong Strategi Khusus Dukung Program Swasembada Pangan
“Langkah Polres Metro Tangerang Kota patut diapresiasi. Karena mereka memberdayakan tukang becak untuk mendistribusikan bantuan PPKM. Para tukang becak menjadi salah satu kelompok masyarakat paling terdampak pandemi Covid-19 yang juga menjadi penerima bansos,” tutur LaNyalla saat reses di Jawa Timur, Minggu (01/08/21).
Sebagai kompensasi, para tukang becak yang membagikan paket sembako secara door to door mendapatkan upah dari Polres Metro Tangerang Kota. Setidaknya ada 75 tukang becak Tangerang Kota yang diberdayakan untuk membagikan bansos.
“Dengan cara ini, program bantuan juga akan mendatangkan pemasukan bagi para pengayuh becak,” tuturnya.
Menurut LaNyalla, langkah Polres Metro Tangerang Kota bisa diikuti oleh kelompok donatur maupun instansi lain yang juga memiliki program bagi-bagi sembako.
“Ada banyak sekali kelompok relawan, donatur, dan instansi yang memberikan bantuan kepada warga. Program bantuan tersebut akan bertambah manfaatnya apabila penyalurannya juga membawa dampak positif bagi golongan warga yang terdampak PPKM, seperti tukang becak ini,” kata Senator asal Jawa Timur itu.
Tidak itu saja, Mantan Ketua Umum PSSI ini juga menyarankan para donatur yang ingin memberikan bantuan sosial untuk mengambil stok bahan sembako ke warung-warung kecil, yang usahanya terimbas pandemi.
Baca Juga: Pengusaha Dapat Tagihan Dadakan, LaNyalla: Ditjen Pajak Tak Main Todong
Selain membantu kelompok usaha mikro, kata LaNyalla, dengan cara ini donatur ikut berperan menggerakkan roda perekonomian lokal yang dibutuhkan untuk pemulihan ekonomi daerah.
“Stok untuk bansos seperti beras, gula, minyak bisa dibeli dari toko-toko kelontong di pasar maupun yang berada di kompleks pemukiman warga. Tentunya hal tersebut akan menambah nilai dan manfaat dari program tali kasih para donatur,” jelasnya.
Dengan membeli stok sembako di toko-toko kelontong di pasar, donatur juga membantu para kuli panggul yang pemasukannya menurun drastis karena pemberlakuan PPKM.
“Sejak pandemi, banyak masyarakat takut keluar atau datang ke pasar dan lebih memilih belanja secara online. Akhirnya kuli pikul yang biasa mencari nafkah dengan membantu membawakan belanjaan pengunjung pasar ikut terkena imbas,” tuturnya.
Baca Juga: LaNyalla Siap Tindaklanjuti Aduan Warga Soal Dugaan Mafia Tanah di Jatim
LaNyalla menambahkan, ada banyak cara yang bisa ditempuh donatur untuk membantu sesama. Contoh lainnya adalah membantu gerakan nasi bungkus dengan melibatkan kelompok usaha kuliner kecil, seperti warung nasi, warteg, atau pedagang kaki lima (PKL).
LaNyalla mengajak masyarakat untuk saling membantu menghadapi pandemi Corona.
“Beban berat jika dipikul bersama-sama pasti akan terasa lebih ringan. Konsep ini yang harus dibangun dalam kita menghadapi PPKM,” tutup LaNyalla. (AD1)
Editor : hadi