JAKARTA, Abadinews.id - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi peresmian Balai Latihan Kerja (BLK) di Pondok Pesantren Kawit An Nur Desa Kalisapu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Ia berharap, tenaga kerja yang dihasilkan nantinya akan berkualitas, karena ditopang dia sisi, keterampilan kerja dan kesiapan mental serta moral.
Senator Dapil Jawa Timur itu memang meyakini bahwa pesantren sejatinya tak hanya sekadar tempat belajar agama belaka, namun juga dapat menjelma menjadi sentra perekonomian masyarakat, termasuk di dalamnya menyiapkan tenaga kerja yang andal.
Baca Juga: DPD RI Semakin Dipercaya Publik, Fahira Idris Dukung LaNyalla Pimpin Kembali DPD RI
"Saya selalu sampaikan bahwa pesantren itu tidak hanya untuk belajar agama saja, melainkan bisa berfungsi untuk mengembangkan bisnis, jadi sentra perekonomian masyarakat, bahkan mencetak SDM yang andal," ujar LaNyalla dalam keterangan resminya, Senin (1/3/21).
Implementasi BLK di Ponpes Kawit An Nur Tegal diharapkan mantan Ketua Umum Kadin Jawa Timur menjadi percontohan bagi pesantren di daerah lainnya untuk mengambil peran yang sama. Alumnus Universitas Brawijya Malang itu optimistis tenaga kerja yang dihasilkan oleh pesantren memiliki nilai lebih untuk dapat menduduki posisi kerja di berbagai bidang.
Baca Juga: Konsep No One Left Behind dan Syubbanul Yaum Rijalul Ghod Ala LaNyalla, Tepat untuk DPD RI
"Dengan keberadaan BLK di pesantren, ke depan kita harapkan kita memiliki tenaga kerja yang berdedikasi tinggi, memiliki moral yang baik sebagai pekerja yang menanamkan nilai-nilai Islami. Ini bisa menjadi tren dan bisa terus dikembangkan ke depannya," demikian LaNyalla.
Sebagaimana diketahui, Balai Latihan Kerja bagi santri diresmikan di Pondok Pesantren Kawit An Nur Desa Kalisapu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Minggu (28/2/21) kemarin.
Baca Juga: Bustami: Obyektif Saja, Ketua DPD Sudah Mengerjakan yang Sekarang Muncul Jadi Wacana
Peresmian delapan BLK di bidang jahit, otomotif dan grafis komputer di Kabupaten Tegal dan Brebes untuk pelatihan santri, difabel dan masyarakat tersebut sebagai upaya meningkatkan kemampuan di bidang ketenagakerjaan sehingga menghasilkan tenaga kerja yang profesional dan berdedikasi.(Ki SJ)
Editor : hadi
