Abadinews.id, Surabaya - Sebagai forum pengusaha yang berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) diharapkan dapat mendukung penuh dan dan satu irama dengan program yang telah dirancang oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Hal itu yang ditegaskan Ketua Dewan Penasehat KADIN Jawa Timur, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat menyampaikan Keynote Speech pada acara KADIN Jatim Bisnis Forum yang diselenggarakan di Ballroom Shangri-La Hotel Surabaya, Minggu (27/10).
Baca Juga: LaNyalla Dorong Strategi Khusus Dukung Program Swasembada Pangan
"KADIN, termasuk KADIN Jawa Timur, harus mendukung penuh Peta Jalan Pemerintah dan Kabinet Merah Putih ini. Kita harus satu irama. Karena tantangan seberat apapun akan dapat kita selesaikan dengan satu tekad bersama. Kerjasama dan sumbangsih positif dari seluruh elemen bangsa tanpa kecuali dan tanpa syarat," tutur LaNyalla pada acara yang mengambil tema Menyongsong Pembangunan Ketahanan Ekonomi Nasional Bersama Kabinet Merah Putih.
Berangkat dari hal tersebut, Ketua DPD RI ke-5 itu menegaskan jika KADIN Jatim Bisnis Forum ini sangat penting. Sebabnya, kata LaNyalla, ini adalah momentum bagi kita semua, seluruh stakeholder dunia usaha dan dunia industri di Jawa Timur menyatukan tekad untuk lebih serius menghadapi tantangan ekonomi global, regional dan lokal, yang masih dihadapkan kepada situasi yang penuh dinamika.
Menurut LaNyalla, tantangan ekonomi global akibat ketegangan geopolitik dan perang Rusia-Ukraina serta Timur Tengah, memberi efek berantai kepada semua negara di dunia, termasuk Indonesia. Ancaman krisis ekonomi atau penurunan daya beli global yang melanda sejumlah negara, pasti berdampak kepada Indonesia.
"Untuk itu, semua pengusaha harus beradaptasi dengan cepat melakukan efisiensi di semua lini. Sekaligus menjalin hubungan yang lebih intens dan sinergi dengan para pembuat kebijakan, dalam hal ini pemerintah, baik di tingkat pusat, maupun di daerah," jelas LaNyalla.
Saat ini, lanjut anggota DPD RI asal Jatim itu, ada harapan besar yang digantungkan kepada pemerintahan baru melalui Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Sebagaimana telah disampaikan pada saat pelantikan di Gedung MPR RI 20 Oktober lalu, Presiden akan mempercepat peningkatan pertumbuhan ekonomi dengan memangkas semua kebocoran dan mengubah orientasi pembangunan, dengan mengedepankan kepentingan nasional di atas segalanya.
"Ini tentu harus kita sambut dan dukung. Karena perlindungan kepada dunia usaha dan industri di dalam negeri adalah bagian dari kepentingan nasional itu sendiri," jelas LaNyalla.
Baca Juga: Pengusaha Dapat Tagihan Dadakan, LaNyalla: Ditjen Pajak Tak Main Todong
Di sisi lain, LaNyalla bersyukur bahwa apa yang disampaikan Presiden pada pidato pertama pada saat pelantikan itu, sesuai dan tetap dalam koridor visi misi besar yang telah disampaikan pada Pemilihan Presiden bulan Februari lalu. Di mana titik tekan pembangunan ekonomi adalah ekonomi yang berlandaskan Pancasila.
"Sehingga ekonomi yang berkeadilan menjadi inti dari pembangunan ekonomi Indonesia ke depan. Di mana salah satunya yang menjadi fokus dalam misi pembangunan Kabinet Merah Putih adalah memastikan industri di dalam negeri berjalan dengan sehat, sehingga terjadi penyerapan tenaga kerja, serta pembangunan Sumber Daya Manusia," terang LaNyalla.
Pun halnya dengan prioritas ketahanan di sektor pangan dan energi, yang menurut LaNyalla akan memastikan pergerakan ekonomi tidak mengalami hambatan.
Untuk itu, LaNyalla berharap KADIN, khususnya KADIN Jatim, harus aktif memberikan masukan kepada kementerian teknis, terutama kementerian di bidang ekonomi.
Baca Juga: LaNyalla Siap Tindaklanjuti Aduan Warga Soal Dugaan Mafia Tanah di Jatim
"Menteri Perindustrian wajib melakukan proteksi secara maksimal kepada industri di dalam negeri, terutama sektor manufaktur yang sedang menderita. Menteri Perindustrian juga harus mendorong lahirnya industri-industri rintisan di
dalam negeri, yang ditargetkan untuk dapat mensubtitusi barang impor. Sehingga, Menteri Perdagangan juga harus membatasi impor barang yang mematikan industri di dalam negeri,” tegas LaNyalla.
Pada forum itu, sejumlah narasumber berkompeten dihadirkan, di antaranya Prof Zakik Basalamah, Dr Edi Purwanto, Dr Nurul Indah Susanti dan Adik Dwi Putranto.
Hadir sejumlah tamu undangan di antaranya Ketua Umum KADIN Indonesia, Arsyad Rasyid, Political and Economic Chief Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Surabaya, John McDaniel, Ketua Dewan Pertimbangan KADIN Jawa Timur, Erlangga Satriagung, Ketua Umum KADIN Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, Ketua Umum Kadin Gorontalo Muhalim Djafar Litty dan para Ketua Kadin Kabupaten/Kota se Jatim serta ketua asosiasi dan himpunan.(4U)
Editor : Hadi