Abadinews.id, Surabaya - Songsong 2024, BKKBN Jawa Timur targetkan Penurunan Stunting sebesar 16 %. Dengan menggandeng seluruh Kader Center Of Excellent (COE) seluruh Jawa Timur pada kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024.
Pada hari Selasa (20/02), Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024, bertempat di The Alana Hotel Malang, Jl. A. Yani No.12, Blimbing, Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur.
Baca Juga: Gunakan Kostum Pejuang, BKKBN Jatim Gelar Peringatan Hari Pahlawan
Kegiatan yang dihadiri dan dibuka oleh Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Ibu Dra. Maria Ernawati, MM ini mengundang seluruh Kader Center of Excellent (COE) BKB, BKR, BKL dan UPPKA dari 38 kabupaten/kota seluruh wilayah Jawa Timur. Dimana pada acara ini hadir pula Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) Pembina COE Bina Keluarga Balita dari seluruuh 38 Kabupaten/ Kota di Jawa Timur. Narasumber pada acara ini adalah Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS) dan masing-masing Penanggung Jawab Program di KKPS.
Baca Juga: Kaper BKKBN Jatim Beri Kuliah Umum 250 Mahasiswa Umsida Tentang Kesehatan
Dalam sambutannya, Ibu Maria Ernawati menyampaikan adanya perubahan nomenklatur bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KSPK) sekarang menjadi Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting (KKPS). Pada kesempatan ini pula, Maria menyampaikan beberapa target kerja yang masih harus dicapai pada tahun 2024, terutama yang bersangkutan dengan sasaran penurunan Stunting, dimana di tahun ini Jawa Timur menargetkan penurunan prevalensi Stunting sebanyak 16%, sehingga diharapkan dapat mendukung target penurunan prevalensi nasional sebanyak 14%. Dengan kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelaksana Program Percepatan Penurunan Stunting tahun 2024 ini Maria juga berharap agar seluruh Kader dan Penyuluh KB Pembina COE dapat mendukung usaha penurunan stunting dengan dapat belajar secara mandiri pada kelas SiBima (Sistem Belajar Mandiri BKB EMAS).
Dalam acara yang dihadiri oleh total peserta 190 orang, juga mendatangkan seorang narasumber ahli yang membagikan kiat dalam “Meningkatkan Penjualan melalui medsos” yang sangat bermanfaat bagi para kader, terutama Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) sebagai salah satu terobosan baru di era milenial ini.
Baca Juga: BKKBN Jawa Timur Pertahankan Sertifikat ISO SMAP
Acara ini diadakan selama 3 hari, dengan berbagai simulasi pembelajaran mengenai program KKPS dan materi yang bermanfaat bagi para kader. Dimana dengan mengikuti acara ini, para peserta diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam penyuluhan Program Bangga Kencana sehingga mendukung penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan.(4U)
Editor : hadi