Abadinews.id, Surabaya - Achmad Totok berusaha melindungi Rosul, teman kerjanya rumah potong hewan (RPH) Babi di Jalan Pegirian yang akan dipukul Syafi’i, pekerja lain. Namun, pria 36 tahun itu justru menjadi sasaran. Tangan kanannya tercakar sepanjang sepuluh sentimeter. Lantaran tidak terima, dia melapor ke Polisi.
Totok menjelaskan, penganiayaan itu terjadi Senin (09/10) dini hari. Awalnya dia bekerja seperti biasa. Totok kemudian melihat Reza, salah satu pekerja datang pukul 03.00 wib “Dia bawa parang. Diselipkan di baju,” tuturnya. Hubungan mereka sebelumnya sudah tidak akur.
Baca Juga: Satreskrim Polres Tanjung Perak Periksa Saksi Kasus Bullying
Totok menyampaikan penglihatannya itu ke Rosyid, pekerja lain di dekatnya. Reza yang mendengar jadi bahan omongan ternyata tidak terima. Dia kemudian menantang Totok dan Rosyid. “Sempat cekcok, tetapi kemudian dipisah oleh pegawai lain,” terangnya.
Reza meninggalkan lokasi setelah dilerai. Tetapi tidak lama kemudian kembali datang bersama tiga orang. Syafi'i salah satunya, tiba-tiba berusaha memukul Rosul yang berada di dekat Totok. “Saya spontan menghadang agar tidak sampai terjadi pemukulan,” jelasnya.
Baca Juga: Perkuat Peran Satkamling, Polres Tanjung Perak Gelar Pelatihan Peningkatan Kemampuan Kasatkamling
Tetapi, Syafi’i tidak lantas diam. Dia terus berusaha menyerang. Upayanya membuat tangan kanan Totok tercakar sampai berdarah. “Nggak lama ributnya. Dilerai lagi sama pekerja yang lain," jelasnya.
Totok merasa dirugikan dengan tindakan Syafi’i. Dia melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polisi tiga jam berselang. “Dia (Syafi’i) orang baru, tetapi sudah sok jagoan,” katanya.
Baca Juga: Satresnarkoba Polres Tanjung Perak Edukasi Masyarakat Perangi Narkoba
Namun, keputusannya mengambil jalur hukum ternyata berbuah masalah lain. Totok diminta pengelola RPH agar tidak bekerja sampai batas waktu yang belum ditentukan. Alasannya karena ada proses hukum yang harus dijalani. "Masak orang mau cari keadilan harus kehilangan pekerjaan," tegasnya.
Sementara itu, Syafi’i belum bisa dikonfirmasi terkait laporan itu. Dia tidak menjawab saat dihubungi. Hingga berita ini terbit, pesan permintaan konfirmasi kepadanya juga tidak dibalas.(4U)
Editor : hadi