Abadinews.id, Surabaya - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengimbau agar Indonesia tak menggunakan politik mercusuar dalam Forum KTT ASEAN. Hal itu dikatakan LaNyalla mengingat Indonesia akan menjadi tuan rumah penyelenggaran KTT ASEAN pada 10-11 Mei 2023 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pertemuan yang akan dihadiri para Kepala Pemerintahan 11 negara Asia Tenggara itu akan membicarakan hal-hal penting, di antaranya Indonesia akan mendorong ASEAN menjadi motor stabilitas dan perdamaian kawasan maupun dunia.
Baca Juga: LaNyalla Dorong Strategi Khusus Dukung Program Swasembada Pangan
"Tentu saja bukan perkara mudah, mengingat stabilitas dalam negeri menjadi fokus utama dan akan menjadi sorotan. Ini penting saya ingatkan, agar jangan sampai sekadar politik mercusuar belaka," tutur LaNyalla, Senin (08/05/23).
Senator asal Jawa Timur itu juga menyinggung tantangan jangka panjang yang akan dihadapi nantinya. Sebagai motor penggerak negara-negara di kawasan, LaNyalla mengingatkan seharusnya sistem negara kita harus lebih kuat dan stabil dibanding negara lainnya di kawasan.
Baca Juga: Pengusaha Dapat Tagihan Dadakan, LaNyalla: Ditjen Pajak Tak Main Todong
"Riak-riak yang terjadi di dalam negeri jangan dianggap hal sepele. Ini soal kewibawaan bangsa kita, seperti bagaimana Indonesia menghadapi gejolak dan teror KKB di Papua, kasus-kasus TPPO (Tindak Pidana Perdagangan Orang) di Myanmar dan masalah lainnya yang memerlukan diplomasi tingkat dunia," jelas LaNyalla.
Tokoh asal Bugis yang besar Surabaya itu menilai, yang tak kalah penting juga adalah pertumbuhan ekonomi. Jika Indonesia ingin menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi, LaNyalla menilai harus terlebih dahulu dimulai di dalam negeri, di mana kita harus menata perekonomian kita agar sepenuhnya dikuasai negara, bukan oleh sekelompok oligarki yang berkolaborasi dengan asing.
Baca Juga: LaNyalla Siap Tindaklanjuti Aduan Warga Soal Dugaan Mafia Tanah di Jatim
"Sementara pribumi hidup dalam kekurangan dan ekonomi yang morat marit. Harapan menjadi episentrum harus didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang mampu menciptakan keadilan ekonomi secara merata, serta tidak dikuasai barang-barang impor," terang LaNyalla.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno L. P. Marsudi menegaskan, Indonesia memastikan tiga pilar utama keketuaannya di ASEAN 2023 menjadi hasil yang konkret dan bisa diterapkan oleh masing-masing negara anggota dalam jangka panjang. Indonesia mendorong ASEAN terus menjadi motor stabilitas dan perdamaian kawasan maupun dunia.(AD1)
Editor : hadi