Gubernur Bersyukur Ketum MUI kini Ulama Jatim, KH. Miftachul Akhyar

abadinews.id
Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jatim

SURABAYA, Abadinews.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengucapkan syukur alhamdulillah dan selamat atas terpilihnya KH Miftachul Akhyar sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025. Minggu (29/11/20)

KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Umum MUI setelah dilangsungkannya Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke X pada 25 - 27 November 2020.

Baca juga: PT KAI Dapat Penghargaan dari Pemprov Jatim, Peringati Hari Lanjut Usia Nasional

Gubernur Khofifah menyebut bahwa terpilihnya KH Miftachul Akhyar untuk mengemban amanah baru tersebut adalah kebanggaan tersendiri bagi masyarakat Jawa Timur. 

"Alhamdulillah KH Miftachul Akhyar mendapat mandat sebagai Ketua Umum MUI Jawa Timur tentu bersyukur kali ini Ketum MUI adalah Ulama Jawa Timur yang juga Rais Aam Syuriah PBNU," terang Gubernur Khofifah.

 Sebagaimana diketahui, sosok KH Miftachul Akhyar adalah ulama tersohor asal Jawa Timur. Kiai sepuh tersebut hingga saat ini adalah pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah Surabaya. 

Dikatakan Gubernur Khofifah, ada harapan besar warga masyarakat Jawa Timur dan Indonesia pada umumnya pada sosok Ketua Umum MUI yang kini dijabat oleh KH Miftachul Akhyar tersebut. 

"Saya justru ingin mengutip kembali pidato beliau sesaat setelah terpilih ketua umum MUI. Beliau berpesan bahwa tugas ulama adalah berdakwah dengan mengajak bukan mengejek. Merangkul, bukan memukul. Menyayangi bukan menyaingi. Mendidik bukan membidik. Membina bukan menghina. Mencari solusi bukan mencari simpati. Membela bukan mencela. Ini referensi pendakwah, muballigh-muballighoh yang luar biasa," jelas Khofifah. 

Baca juga: Jerit Pilu Warga Surabaya Tak Sampai ke Telinga Pemimpin, Ini Faktanya

Dengan semangat menjaga tata cara berdakwah yang santun tersebut, Gubernur Khofifah meyakini bahwa hal tersebut akan semakin luas penyampaian pesan pada semua umat, bahwa Islam adalah rahmatan lil alamin. 

"Apa yang beliau juga sampaikan dalam pidatonya yaitu bahwa dakwah ulama harus mengedepankan kasih sayang. Hal tersebut akan menjadi sesuatu yang dalam dan 'sejuk' yang kita harapkan bersama ulama yang ada di Indonesia akan menguatkan persatuan dan persaudaraan kita sebagai warga bangsa dan negara," tutur Gubernur Khofifah. 

KH Miftachul Akhyar merupakan tokoh ulama yang lahir dan besar di Jawa Timur. Beliau lahir pada tanggal 1 Januari 1953. Beliau merupakan seorang Ulama dan Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2018-2020.

KH Miftachul Akhyar menggantikan KH Ma'ruf Amin sebagai Rais Aam PBNU setelah yang bersangkutan mengundurkan diri karena maju sebagai calon Wakil Presiden di Pilpres 2019.

Baca juga: Peringatan May Day di Jatim Berjalan Aman dan Lancar

KH Miftachul Akhyar tercatat pernah 'nyantri' di beberapa pesantren ternama, di antaranya Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang, Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Pondok Pesantren Al-Anwar Lasem Sarang, Jawa Tengah.

KH Miftachul Akhyar juga mengikuti Majelis Ta'lim Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Makki Al- Maliki di Malang, tepatnya ketika Sayyid Muhammad masih mengajar di Indonesia.

KH Miftachul Akhyar terpilih sebagai Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk periode 2020-2025 dalam Musyawarah Nasional (Munas) MUI ke X yang berlangsung 25 - 27 November 2020.  (AD1)

Editor : hadi

Peristiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru