Polrestabes Simulasi PAM Nataru, Pastikan Kota Surabaya Aman dan Sehat

abadinews.id
Simulasi PAM Nataru yang dilakukan Polrestabes Surabaya

Surabaya, Abadinews.id - Menjelang Perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru), Polrestabes Surabaya mengadakan simulasi pengamanan di Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria di Jalan Kepanjen Surabaya, Minggu (21/11).

Simulasi tersebut ditinjau langsung oleh Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol A. Yusep Gunawan dan didampingi Wakapolrestabes Surabaya AKBP Hartoyo, Senin (22/11/21).

Baca juga: Polda Jatim Kawal Kasus Perundungan Oknum Pengusaha di Surabaya

Menurut Kombes Pol. Yusep simulasi ini sebagai antisipasi Polrestabes Surabaya untuk mencegah hal-hl yang tidak diinginkan dan kecolongan oleh aksi teror pada saat perayaan Natal dan Tahun Baru, sekaligus sebagai acuan Pengamanan pada saat Nataru diseluruh wilayah Polrestabes Surabaya.

“Polrestabes Surabaya bekerjasama dengan pihak Gereja Katolik Kelahiran Santa Perawan Maria beserta Satgas Penanggulangan Covid-19 dan dibantu dengan Ormas yang ada gelar simulasi pengamanan untuk persiapan hari Natal dan Tahun Baru yang tujuannya tidak lain dan tidak bukan agar kita semua tidak kecolongan, karena Surabaya pernah terjadi cerita pahit terkait gangguan teroris, hal ini juga nantinya dapat digunakan sebagai acuan oleh para unsur pengamanan Nataru yang ada diwilayah Polrestabes Surabaya, dan sebagai tujuan akhirnya supaya Kota Surabaya ini aman dan kondusif,” tutur Kombes Pol A. Yusep Gunawan.

Tidak hanya itu, Kapolrestabes Surabaya juga menyampaikan bahwa pengamanan ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, hanya saja kali ini diberlakukan Protokol Kesehatan yang ketat karena dalam masa pandemi Covid-19.

“Kita tahu bersama bahwa saat ini Surabaya memang sudah Level 1 tetapi kita tetap harus waspada dan kita percaya bahwa Pandemi Covid-19 ini masih ada untuk itu perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini kita tetap laksanakan Prokes ketat, sehingga jangan sampai nanti terjadi penularan dan ada klaster baru setelah perayaan Nataru ini,” jelas Yusep.

Baca juga: Perkara SMAK Gloria 2 Ivan Sugianto Minta Maaf, Kooperatif Serahkan ke Polrestabes Surabaya

Proses simulasi meliputi apel pengamanan, tactikal floor game (TFG), sterilisasi oleh Brimob, secdoor serta apel konsolidasi yang dipimpin oleh Kasubag Kerma, yang berperan sebagai Perwira Pengendali Pengamanan (Padal PAM).

Sebelum memasuki gereja, para jemaat yang datang wajib untuk mengikuti Protokol Kesehatan yang diawasi oleh Satgas Covid-19 gereja, mulai dari wajib menggunakan masker, cuci tangan menggunakan sabun, scan barcode aplikasi PeduliLindungi, cek suhu tubuh, hingga penyemprotan di bilik Disinfektan.

Jemaat boleh masuk apabila scan barcode aplikasi PeduliLindungi berwarna hijau. Apabila scan barcode aplikasi PeduliLindungi berwarna Merah yang berarti belum vaksin, maka disediakan vaksin Covid-19 ditempat.

Baca juga: Polrestabes Surabaya Gelar Operasi Tumpas Narkoba Semeru dan Sita 16 Kg Sabu

Untuk tempat duduk diatur dan terdaftar atas nama jemaat yang mendapatkan undangan sesuai jadwal untuk memudahkan pengawasan dan tracing apabila terjadi sesuatu.

Jika ditemukan jemaat yang terbukti positif Covid-19, maka akan ditempatkan di ruang isolasi yang telah disediakan, serta langsung ditangani dan ditindak lanjuti oleh Satgas Covid-19 Kota Surabaya.(Bejo)

Editor : hadi

Peristiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru