Malang, Abadinews.id - Istilah gugur gunung selalu kita dapatkan dalam setiap momentum dimana suatu kelompok atau komunitas saling bekerjasama dan bergotong royong dalam mengerjakan suatu. Tradisi gugur gunung memang sering kita dapatkan di pedesaan atau dikampung-kampung melalui kegiatan kerja bakti. Meski sekarang mulai pudar dan hamper punah tapi saat ini masih di jumpai di beberapa tempat seperti di Kampung Tridi kesatria Kota Malang, Sabtu (09/10/21).
Di Kampung Tridi yang merupakan salah satu kampung wisata terkenal di Kota Malang, kegiatan gugur gunung rutin di laksanakan. Habibah Ketua PKK RW 12 kelurahan Kesatrian menyampaikan “hampir tiap minggu ibu-ibu PKK kerja bakti dan sebulan sekali warga secara gugur gunung bergotong royong membersihkan semua kampung”. Jadi istilah gugur gunung di pakai oleh Kampung Tridi yang beralamatkan di RW 12 Kelurahan Kesatrian Kecamatan Blimbing Kota Malang.
Baca juga: Kakang Mbakyu Malang, Wilujeng Kamulyan Bangkitkan Kampung 1000 Topeng
Kali ini kegiatan gugur gunung di festivalkan oleh warga kampung tridi. Festival Gugur gunung online ini di selenggarakan secara secara hybrid di siarkan langsung dari di studio dan live event di kampung Tridi. Melalui tayangan live streaming youtube inspire media TV adalah strategi bagi kampung tematik untuk mempromosikan kembali kampung-kampung tematik di Kota Malang sebagai kampung wisata.
Festival Gugur Gunung di kampung Tridi yang selenggarakan dengan menggunakan protokol kesehatan ketat dengan tidak menerima pengunjung/penonton dari luar. Acara di gelar sebagai perayaan bagi warga Kampung Tridi saja dan di monitoring oleh Endang Kasi Daya Tarik Wisata Disparpora Kota Malang. Ada banyak sajian yang di tampilkan dalam festival ini yang di pandu oleh Mouzza Zee ledies bikers Sabang sampai merauke yang sudah biasa blusukan kampung.
Sajian acaranya mulai dari praktek membuat gantungan kunci yang menjadi souvenir Kampung Tridi, sajian kuliner, live musik, Kegiatan mural, kegiatan mengecat dinding rumah warga yang kusam, ritual guyang jaran yang berupa properti jaranan seperti gamelan, jaran kepang yang di mandikan di sungai Brantas yang semua di presentasikan oleh Adnan Ketua RW 12 kelurahan Kesatrian.
Baca juga: Kakang Mbakyu Kota Malang Hadiri Festival Panawijen KBP
“Festival Gugur Gunung ini adalah upaya membangkitkan semangat warga untuk kerja bakti secara gotong-royong yang kami istilahkan dengan gugur gunung untuk menyambut wisatawan jika wisata kota malang ini di buka kembali” Terang Adnan yang juga menjadi ketua Kampung Tridi Kota Malang.
Dalam Festival Gugur Gunung kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan pariwisata Kota Malang Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH mengapresiasi “festival Gugur Gunung secara virtual merupakan cerminan warga dalam membangun kepariwisataan secara mandiri sebagai wujud kreatifitas kepariwisataan di musim pandemi” Jika Kota Malang ada penurunan level maka, semua kampung tematik akan di buka dengan protokol kesehatan ketat serta semua kampung akan menggunakan aplikasi PeduliLindung. Ungkap Ida melalui sambutan recording.
Sementara di Studio yang mensiarkan secara langsung di pandu oleh Ki Demang ketua Forkom Pokdarwis Kampung tematik Kota Malang. Hadi Di studio Kusmiati pegiat kampung Tridi yang mengulas tuntas Kampung Tridi menyampaikan “Harapan kami Festival Gugur Gunung bida di tonton calon pengunjung agar tidak ragu lagi datang kekampung kami.”
Baca juga: Parade Jajanan Lawas Kampung Heritage Kajoetangan
Menurut penuturan Kusmiati kedepan Kampung Tridi tidak sekedar menjual tiket, melainkan akan menjual paket wisata edukasi yang berupa kegiatan senirupa dengan media alat dapur dan rumah tangga, seperti telenan, susuk wajak yang terbuat dari kayu dan lain lain.
Ki Demang pria yang bernama asli Isa Wahyudi yang juga merupakan Penggagas kampung Budaya Polowijen menyampaikan bahwa 27 virtual event kampung tematik Kota Malang rutin di selenggarakan hari Jumat Sabtu dan Minggu tiap jam 13.00 WIB selama bulan Oktober dan November. (Er)
Editor : hadi