Kilas Budaya Kota Batu Dalam Tari Kolosal Giri Mantana Ing Songgoriti

abadinews.id

Malang - Kota Batu Malang sangat terkenal dengan keindahan alam dan wisata buahnya, terutama adalah apel malang, hingga kota tersebut sering disebut sebagai kota apel. Namun jauh di balik keindahan alam itu kota batu juga menyimpan keelokan-keelokan budaya yang sangat eksotis, sejumlah desa di kota Batu masih mempertahankan tradisi yang diwariskan secara turun temurun.

Keelokan itu tertuang dalam pagelaran Festival Songgokerto Peduli, Jumat (8/11). Selama seharian Festival ini menampilkan berbagai macam seni dan budaya masyarakat setempat.

Baca juga: Riyayan Nang Kajoetangan Awali Ragam Wisata Heritage Kota Malang

Daya tarik utama festival tersebut adalah penampilan dramatari kolosal yang diperagakan oleh puluhan penari. Mengangkat tema ‘Giri Mantana Ing Songgoriti’, drama ini menampilkan cerita seputar berdirinya Candi Songgoriti.

Candi Songgoriti, seperti diketahui berada di Kelurahan Songgokerto. Menjadi salah satu bangunan bersejarah di Kota Batu lantaran dibangun pada era Kerajaan Mataram Kuno, 9 masehi silam.

Dramatari ini menggabungkan berbagai kesenian. Mulai dari tari, karawitan, hingga bantengan. Adegan demi adegannya ditata begitu apik.

Baca juga: Wakapolda Jatim Cek Kesiapan Pos Pengamanan Pendem di Kota Batu

Membuat penonton berdecak kagum. Tak terkecuali Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko yang hadir dalam acara tersebut. “Yang paling menakjubkan itu tari meraknya. Semoga tahun depan bisa digelar lagi dan lebih meriah,” kata Dewanti.

Lurah Songgokerto Dian Saraswati mengatakan, Festival Songgokerto merupakan bentuk kepedulian warga terhadap seni dan budaya di daerahnya. “Paling tidak dengan kegiatan seperti ini kita mampu peduli terhadap segala hal,” ujar Dian.

Baca juga: Pertama Kali Forum CSR Kota Malang Gelar Musrenbang

Selain menampilkan dramatari, Festival Songgokerto juga diisi dengan lomba yel-yel, lomba senam, hingga lomba mewarnai tingkat TK se-Kelurahan Songgokerto.

Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Imam Suryono mengaku mengikuti Festival Songgokerto selama seharian penuh. Dia menilai festival ini mengandung sejumlah nilai kepedulian. “Mulai dari peduli pemberdayaan masyarakat, peduli pemberdayaan perempuan, peduli anak, peduli budaya lokal, dan peduli seni dan budaya saat ini,” ungkapnya.

Editor : Redaksi

Peristiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru