Jember - Pemerintah Kabupaten Jember meluncurkan program angkutan gratis pelajar, program tersebut diutamakan untuk para pelajar yang mendapatkan kendala akses menuju sekolah karena rumahnya jauh dan berada pelosok. Sebelumnya mereka telah mendapatkan bantuan berupa seragam dan SPP gratis.
“Program ini dirancang dalam rangka mendukung pembangunan sumberdaya manusia, kita harus pastikan bahwa anak-anak di Jember bisa melanjutkan sekolah dan tidak terkendala masalah apapun terutama masalah transportasi,” ujar Bupati Jember dr. Faida, MMR.
Baca juga: Polres Jember Gandeng IJTI Training Of Mobile Journalism
Peluncuran program ini merupakan tahap pertama. Siswa yang terlibat dalam program ini berjumlah 1.085 siswa, terdiri dari kelompok yatim piatu dan siswa difabel yang telah diverifikasi.
“Selain mendapatkan hak-hak lainnya, termasuk beasiswa dan asuransi kesehatan, juga kupon untuk angkutan sekolah gratis,” kata bupati.
Karena belum semua wilayah ada angkutan massalnya, program juga melibatkan ratusan angkutan kota dan angkutan perdesaan.
Manfaat program ini, kata bupati, anak-anak bisa lancar ke sekolah, biaya angkutan ke sekolah bisa teratasi karena disubsidi oleh pemerintah.
“Ketiga, angkutan desa dan kota maupun ojek yang sekarang bersaing dengan transportasi modern bisa mendapatkan penghasilan yang lebih baik,” terangnya.
Baca juga: Arumi Serahkan Bantuan pada Masyarakat Terdampak Banjir, Peduli Jember
Untuk program ini dikucurkan anggaran satu milyar untuk angkutan sekolah gratis. Ke depan, sasaran program ini akan diperluas.
Bagi masyarakat yang ingin mengajukan anak-anak yang perlu mendapatkan bantuan transportasi bisa melalui babinsa, desa, kecamatan, Dishub, maupun sekolah.
Bupati menyatakan, anak-anak adalah masa depan. Karena itu perlu dilayani bersama-sama supaya merasa nyaman dan aman. “Untuk akses yang belum terpenuhi angkutannya, ini menjadi pekerjaan rumah. Akan kami sempurnakan sampai semua pelosok bisa dilayani,” terangnya.
Baca juga: Sekdaprov Tinjau Posko dan Dapur Umum Bencana Banjir Desa Wonoasri
Ke depan program ini akan dikembangkan dengan IT, sehingga transaksi dengan taping. “IT tentu menjadi keharusan untuk menyesuaikan waktu anak-anak,” katanya lagi.
Saat ini masih menggunakan kupon. “Satu anak mendapatkan 800 ribu kupon sampai akhir tahun yang bisa ditukarkan setiap kali digunakan,” terangnya.
Program ini akan dievaluasi oleh Satlantas untuk pemerataan akses sampai ke pelosok, utamanya terkait transportasi massal.
Editor : Redaksi