Surabaya - KADIN Institute terus memperkuat kerjasama kelembagaan bersama dengan universitas atau lembaga pendidikan lainnya. Setelah melakukan kerjasama dengan Fakultas Vokasi Untag 45 Surabaya, kali ini KADIN Institute akan bekerjasama dengan Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis (MM FEB) Universitas Airlangga (Unair).
Setidaknya, arah kesepakatan kerjasama itu mengemuka dalam pertemuan antara Dr Ir Jamhadi, MBA., sebagai Direktur KADIN Institute dibawah kepemimpinan La Nyalla Mahmud Mattaliti sebagai Ketum KADIN Jawa Timur, bersama dengan Kepala Program Studi Magister Manajemen (KPS MM) FEB Unair Dr. Gancar Candra Premananto, SE., M.Si. Pertemuan berlangsung di gedung FEB Unair pada Selasa sore, 12 November 2019.
Baca juga: Barantin dan Unair Tandatangani MoU, Kerjasama Sebagai Pengembangan Bidang Karantina
Hadir mendampingi Jamhadi ialah Dr Cicik sebagai tenaga pengajar di KADIN Institute.
"Alhamdulillah. KADIN Institute akan bekerjasama dengan Unair dalam melaksanakan program-program KADIN Institute. Salah satunya ialah menyusun direktori riset melalui Advance Preneur Research Center (APRC). Hasil riset perguruan tinggi yang bagus akan dipertemukan dengan dunia industri, yang akan dibuat proyek implementasi skala 1 sehingga akan mengurangi cost industri dalam menerapkan R&D dan meningkatkan daya saing industri," ungkap Jamhadi, yang juga Tim Ahli KADIN Jatim sekaligus CEO PT Tata Bumi Raya.
"Insha Alloh kerjasama ini bisa memberi manfaat bagi umat dan bisa mensejahterakan masyarakat," lanjut Jamhadi, yang juga pengurus IDEI (Ikatan Doktor Ekonomi Indonesia).
Baca juga: Sukses Wisuda S2 Ilmu Kepolisian, Prof. Dr. Oscarius Raih Predikat Cumlaude dari Unair
Selain APRC, program-program KADIN Institute lainnya, meliputi melayani riset dan tata kelola pemerintahan, mendidik angkatan kerja yang putus sekolah, putus kuliah, dan yang lulus namun berstatus pengangguran atau mencari pekerjaan.
Lalu sebagai pusat jaringan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan dan permintaan tenaga kerja dan mitra usaha melalui lembaga sertifikasi, membuat buku panduan pasar.
Baca juga: Isi Materi di FH Unair, Ketua DPD RI Bedah Soal HAM dan Cita-cita Bangsa Sesuai Konstitusi
"Ini akan menjadi pusat penelitian bisnis, termasuk riset pasar guna mengembangkan pasar produk-produk dari pelaku usaha di Jawa Timur. Kami juga punya program kerjasama dengan Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) sebagai solusi menangani sengketa bisnis," jelas Jamhadi, Dewan Pembina Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) Jawa Timur.
Jamhadi juga menyebut, program KADIN Institute berikutnya ialah menyediakan co-working space, menyediakan layanan konsultasi "family business model", pelatihan ekspor-impor, dan program MBA dalam 30 hari. Ada lagi partnership, mediator terhadap akses jaringan permodalan, pemasaran, produksi ke BUMN, supplai. (*)
Editor : Redaksi