Mojokerto - Warga Dusun Mengelo, Desa Sooko, Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW dengan tradisi yang sangat unik, tradisi itu bernama “Keresan”. Keresan sendiri merupakan tradisi warga Dusun Mengelo yang digelar rutin tiap tahun. Yakni tradisi berebut aneka hasil bumi dan berbagai hasil home industri sebagai wijud syukur.
Acara tersebut diawali dengan melakukan kirab keliling kampung yang diikuti oleh ratusan warga dan pengajian umum di masjid Dusun Mengelo. Namun yang menjadi fokus utama dalam tradisi ini adalah dua pohon kersen (keres dalam bahasa Jawa, red) yang ditancapkan di tengah jalan desa atau tepat di sebelah timur jalan Masjid Darussalam.
Baca juga: Raker AWDI Jatim Hasilkan Kesepakatan Membangun dan Jaga Marwah Pers
Dua pohon keres atau pohon talok itu disulap menjadi pohon yang dipenuhi berbagai buah, hasil bumi dan aneka pakaian di bagian rantingnya. Buah dan hasil bumi ataupun berbagai macam produk memang diikat di ranting pohon agar masyarakat tidak lupa atas berkah bulan maulud .
Baca juga: Khofifah Apresiasi Klinik Vaksinasi RSUD Dr. Wahidin Sudiro Husodo
Diujung acara usai sholawat hingga do’ a dilantunkan, ratusan warga yang sebelumnya sudah geram untuk merebut isi dari pohon keres langsung meringsek masuk dari garis batas yang di bentangkan oleh panitia.
Tidak hanya kaum pria, anak anak hingga ibu-ibu turut berebut hadiah buah keres. Bahkan, ada juga yang nekat memanjat pohon kersen hingga beberapa rantingnya patah.
Baca juga: Kapolda Jatim Membuka Webinar Hipnoterapi Tangguh Semeru di Mojokerto
Muhammad Jamil (24), salah satu warga mengatakan, pihaknya hampir setiap tahun mengikuti tradisi keresan yang di gelar di Dusun Mengelo. Hal ini di yakini memberikan berkah tersendiri. Berbagai hadiah yang dipasang di pohon kersen merupakan hasil iuran warga Mengelo dan juga sumbangan dari para pengusaha rumahan yang ada di Dusun Mengelo.
Editor : Redaksi