SURABAYA, Abadinews.id - Evy Tanudjaja dan Tommy Tandian Go (berkas penuntutan terpisah), dua terdakwa dalam perkara penggelapan dalam jabatan yang merugikan Toko Hanjaya sebesar lebih kurang Rp. 12 milyar, divonis masing-masing selama 30 bulan dan 10 bulan.
Dalam amar putusan Majelis Hakim yang diketuai Martin Ginting disebutkan, kedua terdakwa yang disidang secara terpisah tersebut dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 374 KUHP Juncto Pasal 64 Ayat (1) KUHP Juncto Pasal 55 Ayat (1) Ke-1 KUHP. Rabu (20/01/21)
Baca juga: Sengketa Harta Waris di PN Bojonegoro, Advokat Yulianto Harapkan Selesai di Sidang Mediasi
"Mengadili, menjatuhkan pidana kepada terdakwa Evy Tanudjaja dengan pidana penjara selama 2 tahun dan 6 bulan (30 bulan) dan Tommy Tandian Go selama 10 bulan," terang Hakim Ginting saat membacakan amar putusannya di ruang Candra, Pengadilan Negeri Surabaya.
Dalam pertimbangannya, Majelis Hakim menilai perbuatan kedua terdakwa telah memenuhi unsur-unsur pidana sebagaimana pasal dalam dakwaan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Yusuf Akbar Amin dan Duta Melia dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya.
Baca juga: Pemilik PT GDBS Sidang PKPU di PN Surabaya, Kontraktor Wanprestasi
Untuk terdakwa Evy, pertimbangan yang memberatkan yakni, perbuatan terdakwa telah merugikan saksi korban, terdakwa berbelit-belit dalam persidangan dan tidak mau mengembalikan uang korban. Sedangkan hal yang meringankannya, terdakwa tidak pernah dihukum.
Atas putusan ini, Yafet Togarma Nainggolan, penasihat hukum (PH) terdakwa Evy, menyatakan pikir-pikir dan Angga, penasihat hukum terdakwa Tommy menyatakan terima. Sedangkan JPU, menanggapi dua putusan tersebut dengan pikir-pikir.
Baca juga: Jaksa Darwis Hadirkan Saksi Fakta Perkara Pemalsuan Surat
Usai sidang, Yafet, saat dikonfirmasi terkait putusan majelis hakim mengatakan dalil-dalil yang dituangkan dalam pembelaan PH sebelumnya, tidak dipertimbangkan sama sekali oleh Majelis Hakim. "Pembelaan kami tidak dipertimbangkan sama sekali. Untuk saat ini kami masih pikir-pikir, akan tetapi tetap kita akan mengajukan upaya hukum lain yakni banding," tutur Yafet.
Sementara itu, JPU Yusuf Akbar Amin, ketika dikonfirmasi terkait perbedaan penuntutan terhadap kedua terdakwa menyampaikan, bahwa untuk terdakwa Tommy pertimbangannya karena sudah melakukan perdamaian dengan korban serta tidak berbelit-belit selama persidangan. "Pertama, terdakwa Tommy sudah ada perdamaian mas. Yang kedua tidak berbelit-belit. Beda dengan terdakwa Evy," tutup Yusuf. (Ki SJ).
Editor : hadi