LaNyalla Usul Swab Antigen untuk Pelajar di Sekolah dan Kampus Gratis

abadinews.id
LaNyalla usul pada pemerintah supaya Swab antigen di gratiskan bagi pelajar dan mahasiswa

JAKARTA, Abadinews.id - Menanggapi keberatan orangtua atas kewajiban melakukan Swab Antigen bagi pelajar setiap hendak melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah, Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengusulkan agar hal itu disubsidi alias digratiskan oleh pemerintah. Selasa (19/01/21)

Tak hanya kepada pelajar, kewajiban Swab Antigen juga berlaku untuk kalangan mahasiswa yang akan beraktivitas di kampus. Bagi LaNyalla, hal yang wajar apabila orangtua siswa dan mahasiswa merasa keberatan.

Baca juga: DPD RI Semakin Dipercaya Publik, Fahira Idris Dukung LaNyalla Pimpin Kembali DPD RI

"Kebijakan kewajiban Swab Antigen tentu harus dipikirkan baik-baik. Tidak semua orangtua siswa dan mahasiswa memiliki kecukupan dana jika setiap kali harus beraktivitas harus menyertakan Swab Antigen," tutur LaNyalla dalam keterangan resminya di Jakarta.

Jika kebijakan tersebut dimaksudkan untuk mencegah cluster penularan Covid-19 di sekolah dan kampus, LaNyalla pun sangat menyetujuinya. Hanya saja, ia menilai pembiayaan bisa disubsidi sepenuhnya oleh pemerintah.

Baca juga: Konsep No One Left Behind dan Syubbanul Yaum Rijalul Ghod Ala LaNyalla, Tepat untuk DPD RI

"Ada baiknya pemerintah melalui koordinasi Kemenkes dan Kemendikbud memberikan subsidi Swab Test atau menggratiskannya untuk pelajar dan mahasiswa yang akan beraktivitas," terang LaNyalla.

Bukan tanpa alasan usulan tersebut diajukan. Selain meringankan beban masyarakat di masa pandemi, juga agar proses belajar mengajar di sekolah dan kampus tak menemui hambatan. Di sisi lain, mereka juga merasa aman dari paparan Covid-19.

Baca juga: Bustami: Obyektif Saja, Ketua DPD Sudah Mengerjakan yang Sekarang Muncul Jadi Wacana

"Bagaimana jika orangtua siswa atau mahasiswa tak punya uang untuk Swab Test. Artinya dia terhambat melakukan aktivitas belajar mengajar. Usulan subsidi atau gratis ini saya realistis mengingat pelajar atau mahasiswa yang akan mengikuti kegiatan tentunya tak sebanyak mereka yang belajar di rumah. Jadi tidak akan memberatkan keuangan pemerintah," pungkas LaNyalla. (Ki SJ)

Editor : hadi

Peristiwa
Berita Terpopuler
Berita Terbaru